Presiden meminta Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pariwisata untuk memberikan informasi akurat kepada seluruh duta besa terkait kondisi Gunung Agung.
“Saya harapkan baik kementerian luar negeri dan kementerian pariwisata untk terus memberikan informasi yang benar, yang lengkap kepada dubes-dubes kita yang ada di negara-negara sahabat,” kata Jokowi saat rapat terbatas bersama seluruh Menteri Kabinet Kerja membahas pariwisata di Ballroom Hotel Werdhapura Jalan Danau Tamblingan, Sanur, Denpasar, Jumat 22 Desember 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Presiden berharap dengan informasi yang akurat tersebut, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia, terutama ke Bali kembali normal. Jokowi juga meminta sejumlah Kedutaan Besar Indonesia di negara-negara sahabat untuk memberikan informasi yang akurat terkait Gunung Agung.
“Perlu dikerahkan kedutaan-kedutaan besar di luar negeri dan memberikan penjelasan informasi yang akurat yang menyangkut keamanan berkunjung ke Bali,” ucap dia.
Baca: Presiden: Kondisi Bali Aman
Akibat bencana erupsi Gunung Agung, sejumlah hotel mewah di Nusa Dua mengalami penurunan yang cukup drastis. Pemerintah Provinsi Bali mendapatkan kerugian Rp9 triliun, lantaran pintu masuk ke Bali ditutup akibat abu vulkanik.
Jokowi pun meminta Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan bertindak secara konkret dengan mengajak pelaku pariwisata, baik Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA). Ia ingin para pelaku usaha juga memberikan informasi kepada seluruh maskapai penerbangan dunia secara akurat untuk mempromosikan Pulau Dewata.
“Dan target wisatawan yang berkunjung sesuai dengan yang sudah kita kalkulasi,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(AZF)