Wisatawan asing mendengarkan penjelasan pemandu saat berada di Pura Lempuyang, Karangasem, Bali -- ANT/Hafidz Mubarak A
Wisatawan asing mendengarkan penjelasan pemandu saat berada di Pura Lempuyang, Karangasem, Bali -- ANT/Hafidz Mubarak A (Media Indonesia)

Minim Turis Berlibur Akhir Tahun di Bali

erupsi gunung agung
Media Indonesia • 18 Desember 2017 09:39
Karangasem: Erupsi Gunung Agung menjadikan musim libur Natal dan Tahun Baru kali ini tidak terlalu terasa positif bagi pelaku wisata di Bali. Buktinya, tingkat keterisian hotel di Bali merosot.
 
Chairman Bali Tourism Board IB Agung Partha mengatakan tingkat okupansi hotel mencapai 60%-70% saat libur Natal dan Tahun Baru tahun-tahun sebelumnya. "Sedangkan, tahun ini tingkat keterisian hotel hanya mencapai 20%-30%," kata dia di Karangasem, Bali, Minggu, 17 Desember 2017.
 
Partha mengakui, kedatangan wisatawan mancanegara seperti dari Australia dan Eropa mulai meningkat pascaerupsi Gunung Agung. Namun, kunjungan turis dari Asia seperti Tiongkok masih di bawah 50%.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Senada, Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri memaparkan erupsi Gunung Agung sejak November membuat pendapatan asli daerah (PAD) merosot sekitar 78%. "PAD tahun lalu Rp235 miliar. Diperkirakan, yang akan datang hanya Rp50 miliar," lanjutnya.
 
Pasalnya, lanjut dia, pendapatan sektor pariwisata terjun bebas akibat travel advisory dari sejumlah negara selama erupsi Gunung Agung. Padahal, dari 78 desa di Kabupaten Karangasem, hanya 15 desa yang terdampak erupsi.
 
(Baca: Serikat Kerja Bali Berharap Pekerja tak Dirumahkan)
 
Lesunya sektor pariwisata di Bali juga berdampak pada pekerja. "Okupansi hotel dikeluhkan pengusaha. Beberapa perusahaan sudah mulai merumahkan para pekerja," ujar Ketua Federasi Serikat Kerja Bali (FSKB) Wayan Suayasa.
 
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat di Yogyakarta meminta pihak maskapai untuk memberi harga khusus bagi perjalanan ke Bali. "Saya minta dirjen sosialisasi kepada airlines untuk membuat program dengan harga khusus ke Bali," ujar dia.
 
Langkah itu, menurut Budi, untuk menarik potensi wisatawan ke Bali pada akhir pekan serta menjelang libur Natal dan Tahun Baru.
 
(Baca: PT KAI dan Maskapai Penerbangan Diminta Bantu Promosi Wisata)
 
Gubernur Bali Made Mangku Pastika di hadapan komponen masyarakat pariwisata juga mengajak semua pihak untuk menjual kebahagiaan di Bali. "Kalau daerah lain menjual batu bara, energi, hutan, tambang, Bali lebih tinggi karena menjual kebahagiaan. Jadi, mulai sekarang kita mulai jual kebahagiaan," tutupnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(NIN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif