"Saya sudah menyampaikan langsung kepada 34 konsulat jenderal (konjen) yang ada di Bali beberapa waktu lalu. Saya minta agar para konjen mempertimbangkan mencabut travel advisory atau travel warning yang dikeluarkan bagi warga negara mereka yang ingin berwisata ke Bali. Bali sangat aman untuk dikunjungi," kata Pastika di Denpasar, Bali, Selasa, 19 Desember 2017.
Ada 10 negara yang mengeluarkan travel advisory karena erupsi Gunung Agung. Masing-masing yaitu Australia, Amerika, Inggris, Singapura, Tiongkok, India, Jepang, Prancis, Malaysia, dan Selandia Baru.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut Pastika, banyak negara mengeluarkan peringatan karena terjadi kesalahan pemberitaan dari media asing dan perbedaan pemahaman dari penggunaan kata oleh media asing. Ia mencontohkan, kata letusan bila ditulis dalam berita asing akan menjadi eruption.
"Untuk orang asing sangat mengerikan. Padahal, yang terjadi hanya asap kecil-kecil, embusan awan bercampur abu," jelas Pastika.
Selain masalah travel advisory, Bali juga sudah siap menyambut Natal dan Tahun Baru. Polres Klungkung misalnya, mengerahkan 250 personel ditambah bantuan personel, seperti TNI, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, dan unsur masyarakat seperti pecalang.
Wakil Kepala Polres Klungkung Kompol Ketut Widiada mengatakan akan menggelar Operasi Lilin Agung 2017 selama 10 hari untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru. Operasi dilakukan pada 23 Desember 2017 hingga 1 Januari 2018 dengan menerjunkan personel Polres Klungkung di enam gereja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)