"Api masih terus muncul di bagian fiber-fiber dan dekat tangki solar itu, sampai sekarang sulit dipadamkan total," ujar seorang anak buah kapal (ABK), Beni.
Dia berujar, pada Senin sore api bisa dipadamkan dan tengah proses pedinginan. Sehingga, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Denpasar dan BPBD Kabupaten Badung diminta meninggalkan lokasi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Namun angin kencang dan posisi sejumlah kapal sulit dijangkau untuk pendinginan, membuat titik api muncul kembali pada Senin malam. Walhasil sejumlah warga dan ABK mencoba memadamkan api menggunakna kapal pemadam kebakaran dari laut,
Sayangnya, pada Selasa dini hari, 10 Juli 2018, api kembali menyala dan membakar kapal. Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Benoa, Mustajib, mengatakan, api muncul kembali karena angin yang cukup kencang di kawasan tersebut.
"Proses pemadaman memang membutuhkan waktu yang lama. Sebenarnya, api sudah mulai mereda. Namun, karena cuaca dan angin, jadi api kembali muncul, tapi hal itu tidak begitu mengkhawatirkan, karena kondisi saat ini, sebagian besar badan kapal sudah terbakar," katanya.
Selain faktor alam, posisi kapal yang jauh dari dermaga menyulitkan pemadaman. Pihaknya harus menggunakan kapal pemadam, untuk menjangkau kapal yang terbakar.
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan, BPBD Kota Denpasar, IB Yoga, mengungkap sejumlah faktor penyebab kebakaran kapal di Pelabuhan Benoa sulit dipadamkan.
"Salah satu kendalanya, kami di sini sulit untuk pengisian air atau 'fire hydrant' pada mobil pemadam kebakaran. Tidak ada satu keran air pun yang posisinya siap digunakan setiap saat. Semestinya setiap 50 meter harus ada. Jadi itu menghambat mobilisasi kami," ujarnya.
Ia menambahkan, posisi antar-kapal yang terlalu rapat juga merupakan salah satu penyebab api terus merambat dan membesar sehingga sulit untuk
dipadamkan.
"Pemilik kapal harus memperhatikan manajemen sandar kapal. Kapal seharusnya diposisikan sedemikian rupa agar jika terjadi keadaan darurat ada akses untuk pergeseran kapal," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LDS)