"Sampai pagi ini erupsi efusif masih berlamgsung, kawah masih diisi terus dengan lava," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM I Gede Suantika di pos pantau Gunung Agung, Karangasem, Bali, Rabu, 6 Desember 2017.
Suantika menjelaskan, Gunung Agung memang tampak tak bergejolak secara visual. Namun, berdasarkan data instrumen seismik, gunung setinggi 3.142 MDPL itu masih mengeluarkan erupsi efusif atau lelehan lava menuju ke permukaan bumi dan sinar api.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Meski lava terus mengisi kawah Gunung Agung, namun intensitasnya menurun dibanding 25-28 November 2017. Sinar lava atau glow dari kawah Gunung Agung dalam empat hari terkahir hanya muncul dalam intensitas kecil dengan kurun waktu beberapa detik.
"Jadi, awalnya kita setiap malam bisa melihat sinar api secara terus-menerus di malam hari. Sejak empat hari terakhir hanya secara sporadis dan sesaat-sesaat saja," tambahnya.
Fenomena tersebut mengindikasikan masih adanya energi termal atau panas dari lava yang saat ini telah memenuhi sepertiga kawah Gunung Agung. Saat ini, kegempaan tremor masih terdeteksi dari stasiun seismik. Hal ini menandakan pergerakan magma menuju permukaan kawah masih berlangsung.
"Kegempaan didominasi oleh gempa tremor berupa aliran-aliran gas vulkanik dan aliran lava ke permukaan. Tremornya kadang ada overscale, kadang-kadang sebentar saja. Kemarin maksimum 42 menit," terangnya.
Berdasarkan data seismik, pukul 18.00-00.00 WITA pada Selasa, 5 Desember 2017, terjadi gempa tremor harmonik sebanyak satu kali dengan amplitudo 12 milimeter sepanjang 118 detik. Low frekuensi juga terekam sebanyak sembilan kali dengan amplitudo 4-16 milimeter dan vulkanik dangkal sebanyak enam kali dengan amplitudo 3-5 milimeter berdurasi 10-24 detik.
Sedangkan, pukul 00.00-06.00 WITA pada 6 Desember 2017 secara visual Gunung Agung mengeluarkan asap putih dengan intensitas tipis dengan ketinggian 1.000-2.000 meter. Pada dini hari teramati sinar api dengan asap condong ke arah timur.
Kegempaan selama enam jam terakhir adanya low frekuensi berjumlah delapan kali dengan amplitudo 4-20 milimeter berdurasi 40-115 detik. Selain itu, juga tercatat gempa vulkanik dangkal sebanyak lima kali dengan jumlah amplitdo 2-5 milimeter berdurasi 10-24 detik dan gempa vulkanik dalam berjumlah tiga kali berdurasi 9-24 detik dengan amplitudo 3-17 milimeter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)