PVMB melarang aktivitas di zona berbahaya di Gunung Agung, Karangasem, Bali. Sebab, aktivitas vulkanik Gunung Agung masih fluktuatif. Gunung tertinggi di Bali itu pun masih berstatus Awas.
Salah satu pendaki asal Rusia, Evgnil Cklippikov. Ia mengaku mendaki Gunung Agung lewat Pura Pasar Agung. Ia berada di gunung tersebut selama kurang lebih 12 jam.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Evgnil awalnya mengaku takut saat mendaki sebab awan hitam pekat menyelimuti gunung. "Saya tunggu beberapa saat. Setelah cerah, saya lalu mendaki," ujar Evgnil ditemui di Kantor Pasebaya Agung, Karangasem, Jumat, 29 Desember 2017.
Selain Evgnil, dua wisatawan asing melakukan hal serupa. Yaitu Vorobiel, 28, asal Ukraina dan Slisans, 41, asal Latvia. Mereka juga merekam gambar di puncak gunung selama 15 menit.
Petugas gabungan yang mendapatkan informasi mengenai mereka langsung mengecek lokasi. Polisi mengingatkan warga asing itu tentang larangan mendaki gunung.
Kemudian tim menginterogasi mereka di Vila Lipah Amed Kecamatan Abang, dan mengatakan mereka ke puncak Gunung Agung untuk meneliti tumbuhan akibat efek vulkanik Gunung Agung.
"Dia penasaran ingin mengetahui secara langsung situasi kawah Gunung Agung yang dia lihat di sosial media, tidak tahu bahwa tidak boleh naik ke Gunung Agung karena level Awas," ungkap anggota SAR bernama Ketut Adi.
Karena tidak mengindahkan arahan petugas, keduanya pun meminta maaf karena membuat kegaduhan dengan mendaki kawah Gunung Agung.
"Dia sudah menandatangani surat pernyataan untuk tidak naik lagi, dan telah meminta maaf," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)