Staf madya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM Umar Rosadi memaparkan, tim mendapati adanya kubah lava sekira 100 meter di dalam kawah Gunung Agung.
“Terlihat dengan jelas bagian bagian bawah atau dasar kawah sudah dipenuhi lava yang mengering dalam proses pertumbuhan kubah lava, tinggi kubah lava diperkirakan sekitar 100 meter,” kata Umar kepada Medcom, Jumat 15 Desember 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Meski lobang pipa magma telah ditutupi oleh kubah lava, Gunung Agung masih mengeluarkan asap kelabu dengan material abu vulkanik dan juga sinar lava di malam hari.
“Materialnya panas sehingga mengeluarkan asap dan kalau malam hari ada pantulan sinar atau cahaya api,” tambahnya.
Hal ini menandakan bahwa aktivitas magma menuju kawah Gunung Agung masih cukup tinggi meskipun lava yang keluar pada periode erupsi efusif freatomagmatik pada 25 November 2017 telah membeku atau mengeras menjadi gundukan kubah lava.
Dalam data magma-var selama 12 jam Gunung Agung telah memproduksi kegempaan vulkanik dalam sebanyak delapan kali dengan amplitudo overscale pada periode enam jam pertama pukul 00.00-06.00 Wita, sedangkan aktivitas vulkanik dangkal sebanyak enam kali.
Embusan terekam sebanyak 18 kali dengan amplitudo overscale atau melebihi 24 milimeter. Low frekuensi juga sebanyak sembilan kali, dan tremor non harmonik satu kali pada periode 00.00-06.00 wita dengan durasi 40 detik.
Kepulan asap setinggi 1.000-1.500 meter terjadi pada periode pertama dengan condong arah angin ke bagian barat-barat daya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)