Gunung Agung mengeluarkan asap terlihat dari pos pantau di Rendang, Karangasem, Bali -- ANT/Hafidz Mubarak A
Gunung Agung mengeluarkan asap terlihat dari pos pantau di Rendang, Karangasem, Bali -- ANT/Hafidz Mubarak A (Arnoldus Dhae)

Lava Gunung Agung Mulai Memenuhi Dasar Kawah

erupsi gunung agung
Arnoldus Dhae • 06 Desember 2017 11:33
Denpasar: Gerakan lava Gunung Agung saat ini sudah berada di dasar kawah. Namun, desakan lava yang terjadi terpantau semakin lemah.
 
"Keberadaan lava yang berada di dasar kawah ini terpantau dengan adanya sinar api di puncak kawah sejak semalam hingga dini hari tadi. Kalau siang hari, sinar api tidak kelihatan. Sinar api di puncak kawah mulai terpantau sejak tadi malam pukul 20.35 WITA," kata Kepala Bidang Mitigasi Bencana Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM I Gede Suantika di pos pantau Gunung Agung, Karangasem, Bali, Rabu, 6 Desember 2017.
 
Menurut Suantika, sehari sebelumnya terjadi gempa tremor overscale sebanyak dua kali, yakni pukul 14.41 WITA dan 16.26 WITA. Gempa tremor overscale tersebut menunjukkan pergerakan magma ke permukaan cukup besar dengan suhu cukup tinggi, yakni sekitar 900-1.300 derajad celsius.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Lava saat ini terpantau sudah memenuhi lantai kawah Gunung Agung," ujarnya.
 
(Baca: Pagi Ini, Gunung Agung Keluarkan Kepulan Asap Setinggi 2.000 Meter)
 
Sekalipun magma terus mendesak ke permukaan, namun lava baru memenuhi sepertiga dari luas kawah dengan diameter 900 meter. Kawah Gunung Agung diperkirakan mampu menampung 60 juta meter kubik lava.
 
Kawah Gunung Agung yang memiliki kedalaman 200 meter, hampir 100 meter sudah dipenuhi lava. Namun, tidak semua dasar kawah terisi lava karena konturnya yang cekung seperti mangkuk.
 
"Artinya, dari 60 juta meter kubik lava, baru terisi sekitar 20 juta meter kubik. Itu pun tidak terisi secara merata di dasar kawah Gunung Agung karena sebagian besar ruang masih kosong," jelas Suantika.
 
Pada beberapa hari terakhir, sudah terjadi pelambatan efusi atau pertumbuhan lava ke permukaan. Tapi, suplai magma ke permukaan kawah terus terjadi sejak kemunculan api di puncak kawah.
 
"Bila ini terjadi secara terus-menerus, maka cepat atau lambat Gunung Agung pasti akan meletus. Namun, entah kapan pastinya belum diketahui," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(NIN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif