Humas PT Angkasa Pura Ngurah Rai Arie Ashanurohim mengatakan, hasil pantauan citra satelit cuaca Himawari pukul 11.00 WITA, Selasa, 3 Juli 2018, menunjukkan debu vulkanik bergerak ke arah barat, dan belum sampai menutup ruang udara Bandara I Gusti Ngurah Rai. Hasil paper test di seputar bandara nihil debu vulkanik.
"Itulah sebabnya, operasional Bandara I Gusti Ngurah Rai masih dinilai aman dan berjalan normal dan tidak ada yang perlu dikuatirkan. Namun pantauan citra satelit akan terus dievaluasi dan dianalisa untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Arie, di Denpasar, Bali, Selasa, 3 Juli 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dia menuturkan, sejak terjadinya erupsi Senin malam, bandara tetap beroperasi hingga kini. Dia memastikan Bandara I Gusti Ngurah Rai masih aman dan berjalan normal.
"Tak ada keputusan penutupan operasional bandara seperti terjadi pada Jumat (29/6) lalu," ungkapnya.
Tidak ditutupnya bandara, jelasnya, mengacu data dari Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) yang dikeluarkan pada Selasa, 3 Juli pagi sampai siang, berdasarkan SIGMET dan VAAC ketinggian erupsi mencapai 12.000 bergerak ke arah barat dengan kecepatan 10 knot, 17.000 bergerak ke arah barat dengan kecepatan 30 knot dan 24.000 kaki bergerak ke arah barat dengan kecepatan 25 knot.
Arah angin lap 10.000 kaki dari timur-tenggara dengan kecepatan 15-20 knots. Arah angin 18.000 kaki dari timur dengan kecepatan 30-40 Knots, dan arah angin 24.000 kaki dari timur laut-timur dengan kecepatan 15-25 knots.
Selain itu hasil pantauan RGB citra satelit cuaca Himawari memperlihatkan pergerakan debu vulkanik terdeteksi ke arah barat-barat daya. Berdasarkan data observasi Stasiun Meteorologi Kelas 1 Ngurah Rai Denpasar tidak teramati adanya abu vulkanik.
“Saat ini masih status VONA ORANGE, namun karena ruang udara Bandara Ngurah Rai masih clean maka tidak ada keputusan penutupan operasional bandara seperti sebelumnya. Semua masih aman dan normal. Namun kami terus melakukan pemantauan”, tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LDS)
