Koordinator Dapur Umum Gor Swecapura, Putu Yudhi Pasek Kusuma mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan makan pengungsi di Gor Swecapura, pihaknya menerjunkan lima juru masak setiap harinya.
"Kami dari Lembaga Swadaya Masyarakat Marutha, di sini bantu masak sejak September lalu. Setiap harinya ada lima koki yang memasak," kata Yudhi kepada Medcom.id di posko pengungsian Gor Swecapura, Klungkung, Selasa 5 Desember 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Yudhi mengatakan, setiap harinya pihaknya memasak dua kali untuk satu hari, yaitu untuk keperluan makan siang dan makan sore.
Dia menjelaskan, bahan-bahan yang dimasak didapat dari posko logistik yang disalurkan oleh para penyumbang. Sementara, untuk alat memasak, menurut Yudhi, sudah disiapkan oleh Dinas Sosial setempat.
Yudhi menjelaskan, pihaknya mulai memasak sejak pukul 07.00 WITA. Untuk menghabiskan bahan masakan sampai matang, para koki bisa menyelesaikannya hingga pukul 16.00 WITA.
"Untuk beras itu TNI yang masak, kita lauknya. Sayur sekitar 130 kilogram perhari, lauknya bisa tahu bisa tempe, sampai 20 ember besar, telur kita seling, jadi kalau kita masak pakai tahu hari ini, besok baru pakai telur untuk penambah rasa," ungkap Yudhi.
Menurut data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung, hingga 5 Desember 2017, total pengungsi mencapai 9.890 jiwa.
Ribuan pengungsi itu berasal dari desa-desa seluruh wilayah Kabupaten Klungkung, di antaranya di Kecamatan Dawan, Kecamatan Banjarangkan, Kecamatan Klungkung, dan Gor Swecapura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LDS)
