Bahkan, populasi komodo di pulau-pulau kecil yang semula sedikit kini terus berkembang. "Tahun lalu populasinya mencapai 3.012 ekor dan terus bertambah. Terutama yang ada di pulau kecil, seperti Gili Motang dan Nusa Kode," kata Kepala Otoritas Taman Nasional Komodo (TNK) Sudiyono di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis, 11 Januari 2018.
Menurut Sudiyono, saat ini populasi binatang purba yang hanya ada di Taman Nasional Komodo (TNK) itu belum terancam punah. Meskipun begitu, pihaknya terus menginventarisasi populasi komodo di sejumlah pulau, seperti Pulau Padar, Gili Motang, Nusa Kode, Komodo, dan Pulau Rinca, untuk memperoleh data terkini.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kemungkinan populasinya mengalami kenaikan," ujarnya.
Sudiyono menjelaskan, populasi komodo bisa saja menurun akibat usia dewasa yang berada di ambang kematian. Namun, bisa juga terus bertambah akibat perkembangbiakan komodo yang berusia produktif.
Keberlangsungan hidup satwa komodo berdasarkan kasta. Artinya, komodo berukuran besar atau dewasa menguasai komodo yang masih kecil.
"Ada deretan komodo yang besar memiliki jumlah tertentu yang menguasai komodo kecil. Namun, ketika berada di ambang kematian, memberikan kesempatan bagi yang kecil untuk bertambah banyak," kata Sudiyono.
Satwa komodo di TNK, lanjut Sudiyono, menyatu dengan kehidupan liar. Guna mendapatkan sumber makanan, komodo mengonsumsi babi hutan, rusa, dan kuda.
Sedangkan, komodo yang berukuran kecil mengkonsumsi serangga dan unggas. Oleh karena itu, tidak ada pos anggaran yang disiapkan untuk pengadaan sumber bahan makanan komodo.
"Karena sumber makan komodo dari alam, sehingga jumlah populasinya juga berkembang secara alamiah. Kalau ada gangguan tertentu, bisa saja jumlah berkurang, namun sejauh ini kecenderungannya mengalami kenaikan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)