"Layanan penerbangan ini untuk mendongkrak arus wisatawan dari Tiongkok masuk ke NTT yang setiap tahun berjumlah jutaan orang ke Indonesia. Untuk itu kami sangat berharap bisa diadakan," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Marius Ardu Jelamu dikutip dari Antara, Kamis, 26 April 2018.
Marius menuturkan, selama ini dampak kunjungan wisatawan dari Tiongkok yang masuk ke Indonesia lebih dirasakan oleh Bali. Sebab, ada layanan penerbangan langsung menuju Bali.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Bahkan, lanjutnya, selama tahun 2017 jumlah wisatawan dari Tiongkok yang masuk ke Indonesia melalui Denpasar, Bali, tercatat mencapai 1,3 juta orang. "Bayangkan jumlah wisatawan dari Tiongkok sendiri sangat banyak, kalau NTT bisa menarik 20 persen saja melalui layanan penerbangan langsung ke Labuan Bajo, maka sudah cukup besar," tutur dia.
Dia memastikan wilayahnya siap menampung wisatawan Tiongkok. Apalagi, kondisi Bandara Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, sudah siap disinggahi pesawat berbadan besar.
Marianus menyebut, harapan adanya layanan penerbangan langsung ini sudah disampaikan langsung Gubernur NTT kepada Konsulat Jenderal Tiongkok Gou Haodong, dalam pertemuan di Kupang, beberapa waktu lalu. Dia bilang, Gou Haodong siap mendukung layanan penerbangan langsung ini segera
terealisasi.
Hal ini bisa dimulai dengan pola sewa penerbangan (charter flight). "Mereka menyambut antusias dan siap mendukung apalagi setelah mereka menyaksikan langsung pariwisata di Labuan Bajo dan daerah lain di NTT yang luar biasa yang selama ini belum diketahui banyak orang Tiongkok," tukas dia.
Untuk itu, lanjutnya, pemprov akan berkoordinasi dengan kementerian terkait di tingkat pusat untuk mewujudkan layanan penerbangan langsung ini.
"Karena pariwisata NTT sangat membutuhkan dukungan penerbangan langsung internasional, kalau penerbangan domestik ke NTT semua sudah terkoneksi, hanya saja yang langsung dari luar negeri ini yang masih terus diperjuangkan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(REN)