Kepala Desa Besakih Kawan I Made Yadnya mengatakan dirinya sempat beberapa kali kembali ke rumah bersama sang istri untuk beribadah di Pura Besakih. Yadnya juga menyempatkan diri ke rumahnya untuk memberi makan anjing peliharaan.
"Sempat saya pulang, ibadah dan lihat kondisi rumah. Saya juga sempatin kasih makan anjing saya, kasihan sampai kurus. Istri saya saja sampai nangis melihatnya," kata Yadnya saat ditemui di posko pengungsian UPT Pertanian Rendang, Karangasem, Minggu, 3 Desember 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

Gunung Agung/Medcom.id/Raiza Andini
Yadnya bersama keluarganya mengungsi ke posko sejak sepekan lalu. Saat mengungsi, Yadnya hanya membawa pakaian, peralatan masak, seekor anjing peliharaan, seekor burung peliharaan, serta kasur untuk tidur.
Yadnya meninggalkan seekor anjing peliharannya di rumah. Anjing tersebut dibiarkan bebas di luar rumah.
"Di sana banyak anjing sama ayam yang berkeliaran. Dibebaskan saja gitu, enggak tahu deh nanti gimana kalau gunung meletus lagi. Kasihan juga sebenarnya," ungkap Yadnya.

Gunung Agung/ANT/Ahmad Subaidi
Saat pulang, Yadnya juga menyempatkan diri sekadar berkeliling desa dan melihat-lihat. Rumput di sekitar rumahnya yang semula hijau, kini sudah mulai mengering. Pohon yang tumbuh di sekitar rumahnya ikut kering dan rontok akibat erupsi.
"Pas saya datang itu sudah kering semua, sebelum ngungsi kan masih hijau itu pohon-pohonan juga. Saya sampai bengong juga lihatnya. Pohon durian istri saya yang di depan rumah juga rontok, ada buahnya sekitar puluhan, rontok semua," kenang Yadnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(OJE)