Nyoman Arya, pecalang di Bali, mengatakan semua ogoh-ogoh dibuat para pemuda berdasarkan kreativitas masing-masing. Nantinya, ogoh-ogoh akan diarak ke pantai dan dibakar. Maksudnya, sebagai lambang musnahnya kejahatan karena dikalahkan oleh kebaikan.
"Kategori pemuda adalah yang masih bujang atau belum menikah," kata Nyoman Arya kepada Medcom.id, Jumat, 16 Maret 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

Nyoman bilang, sudah menjadi tradisi di setiap sudut kota tersaji pawai ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh adalah patung raksasa berwajah seram satu hari sebelum umat Hindu melakukan Catur Brata Penyepian.
Nantinya, sambung Nyoman, ogoh-ogoh terbaik akan diganjar hadiah berupa uang dan piagam. Adapun juri dalam penilaian ogoh-ogoh adalah masyarakat asli Kuta, warga asing yang sudah ditunjuk, dan para pemangku adat di Kuta. Ada juara favorit dan juara ogoh-ogoh versi ahli kesenian Kuta.
"Memang hadiah uangnya tidak seberapa, juga cuma dapat piagam penghargaan. Tapi, ada prestise tersendiri jika salah satu banjar menjadi juaranya. Ini bisa dibilang, antara satu banjar dengan banjar lainnya saling menghadirkan ogoh-ogoh terbaik," ucap I Ketut Sudharsa, salah satu panitia ogoh-ogoh di Kuta.

Pawai ogoh-ogoh menarik minat para turis, baik asing maupun domestik yang berada di Kuta. Mereka berswafoto dengan ogoh-ogoh yang dipamerkan di Jalan Legian.
"Suatu kesempatan yang hebat karena ini hanya terjadi satu tahun sekali. Pilihan berlibur di Bali saat Hari Raya Nyepi bukan pilihan yang salah. Ogoh-ogoh di sini dibuat hampir mendekati kenyataan, dari mata, tangan, wajah. Dari segi artistik juga bagus karena ada makna tersendiri yang terlihat dari patungnya," kata Oki Febriani, wisatawan asal Tangerang.
Sebagai informasi, ogoh-ogoh adalah karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. Dalam ajaran Hindu Dharma, Bhuta Kala merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan.
Adapun harga pembuatan ogoh-ogoh berkisar antara Rp30 juta hingga Rp50 juta. Pawai di jalan Legian, Kuta menjadi salah satu pawai ogoh-ogoh paling ramai di Bali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)
