"Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak," ujar Kepala Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM Kasbani melalui keterangan tertulis, Kamis, 28 Juni 2018.
Aktivitas Gunung Agung terus dimonitor untuk mengetahui potensi bahayanya antarwaktu. Status bahaya bakal dinaikan seiring perkembangan situasi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Jika terjadi perubahan yang signifikan maka status dan/atau rekomendasi aktivitas Gunung Agung dapat dievaluasi kembali," ujar dia.
Wisatawan di sekitar Gunung Agung pun dinimta agar menyiapkan masker pelindung. Potensi ancaman bahaya abu vulkanik bagi kesehatan perlu dihindari.
"Masyarakat agar tetap tenang namun tetap menjaga kesiapsiagaan karena aktivitas Gunung Agung belum kembali normal," tutur Kasbani.
PVMBG melalui Pos Pengamatan Gunung Agung telah dan terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait mitigasi bencana. Informasi aktivitas Gunung Agung senantiasa diperbarui setiap empat jam.
"Jika masyarakat membutuhkan informasi lebih spesifik, dapat menghubungi Pos Pengamatan Gunungapi Agung yang berada di Rendang maupun di Batulompeh," tandas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SCI)