Kapolres Badung AKBP Yudith Satriya Hananta memaparkan bahwa warga negara Amerika Serikat itu sempat mengaku depresi karena diintimidasi narapidana lain. “Dia cukup tertekan karena mendapatkan intimidasi itu,” ungkap Kapolres di Mapolres Badung, Jalan Mengwitani, Badung, Rabu 20 Desember 2017.
Christian mengaku ke tim penyidik sering dipukuli narapidana blok lain di bagian perut karena tidak mampu memberikan uang senilai Rp5juta. Uang ini disebut "jaminan keselamatan" selama menjadi warga binaan Lapas Kerobokan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
(Baca: Christian Beasly Kabur dari Lapas Kerobokan karena Depresi)
Paul Hoffman kemudian mendatangi Christian dan mengajaknya untuk kabur dari Lapas Kerobokan. Padahal, Christian masih menjalani sidang di Pengadilan Denpasar dan belum divonis karena kepemilikan narkotika.
“Karena dia tidak sanggup menghadapi hal itu, dia dan Paul akhirnya melarikan diri lewat blok Lovina,” tambahnya.
Pada saat kabur dari Lapas Kerobokan, Christian membawa uang sebesar Rp3,5juta uang pemberian ibunya. Uang tersebut dipakai untuk menyewa jukung nelayan di Padangbai Karangasem dan juga menyewa kamar hotel di kawasan Senggigi Lombok selama dua hari.
“Uang yang dia dapat itu dari ibunya yang selalu memberi uang pada saat dia menjenguk,” tandasnya.
(Baca: Christian Beasley Berencana Kabur Ke Thailand)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)