"Ada 137,.959 Kepala Keluarga (KK) atau 549.011 jiwa yang terdampak kekeringan di NTB," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Ahsanul Khalik, melansir Antara, Selasa, 2 Juli 2019.
Data yang dihimpun BPBD NTB, kabupaten/kota yang terdampak kekeringan terbanyak ada di Kabupaten Lombok Utara yakni 86 desa di delapan kecamatan. Kemudian di Lombok Tengah, di 46 Desa.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selanjutnya, 42 desa di Sumbawa di 17 kecamatan, 36 desa di Bima di 10 kecamatan, 28 desa di Lombok Barat di enam kecamatan, 18 desa di Lombok Timur di lima kecamatan, 16 desa di Dompu meliputi tujuh kecamatam, 13 desa di Sumbawa Barat di tiga kecamatan, dan 13 desa di Kota Bima di lima kecamatan.
"Ini data sementara dan kita perkirakan jumlahnya masih akan bertambah," terangnya.
Dia menerangkan, pihaknya telah melakukan antisipasi kekeringan 2019. Untuk jangka panjang, akan dilakukan penanaman pohon di sejumlah Kota/Kabupaten Bima. Selain itu, juga akan dibangun waduk baru untuk menampung air.
"Air waduk bisa dipakai jadi air pertanian dan menahan air dari bukit di Bima, sehingga tidak banjir bila terjadi hujan lebat dan lama. Di beberapa kahupaten kota kita juga membangun sumur bor di wilayah langganan kekeringan," ujarnya.
Dia menambahkan, antisipasi jangka pendek dengan menguatkan koordinasi dengan kabupaten/kota untuk memetakan wilayah sistim pendistribusian air bersih. Pihaknya juga berkomunikasi dengan NGO, PDAM, TNI - POLRI, Dinas Sosial dan lainnya untuk menyiapkan peralatan dan personel bila kabupaten/kota tidak mampu mengatasi sendiri.
"Baru tadi ini saya ketemu Ketua PMI NTB, untuk menanyakan kesiapan peralatan dan personel PMI, di sana ada 20 mobil tangki yang akan kita pakai untuk pendistribusian air bersih bagi masyarakat terdampak. Tentu kita akan bagi sesuai kabupaten/kota yang ada," jelasnya.
Dia melanjutkan, pada Juli hingga Agustus NTB tak bakal diguyur hujam di Pulau Sumbawa. Hari tanpa hujan, berkisar 30 sampai 60 hari. Sementara di Pulau Lombok, hari tanpa hujan diprediksi terjadi selama 30 hari. Kecuali Lombok bagian selatan, hari tanpa hujan berkisar 30 sampai 60 hari.
"Kita berharap masyarakat dengan segenap perangkat desa agar memperhatikan dengan baik masalah kekeringan ini bebrapa bulan ke depan. Karena masalah kekeringan juga bisa menimbulkan berbagai masalah sosial kemasyarakatan," tandasnya.
(LDS)