Plant 14 merupakan pabrik ke-13 Indocement yang mulai dibangun sejak 2013 dengan total investasi Rp5,7 triliun. Pabrik semen ini diklaim sudah menggunakan teknologi terkini dan lebih ramah lingkungan.
Airlangga mengatakan tambahan satu pabrik dari perusahaan yang berafiliasi dengan induknya di Jerman ini membuktikan Indonesia masih menarik untuk investor. Pihaknya memberikan apresiasi, meskipun investasi Jerman masih di bawah standar.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Saya mengapresiasi upaya yang dilakukan PT Indocement, untuk mengembangkan dan meningkatkan kapasitas melalui kegiatan yang memanfaatkan kemampuan nasional," kata Airlangga saat memberikan sambutan di sela upacara peresmian, Kamis (20/10/2016).
Ia mengungkapkan tambahan pabrik ini membuat kapasitas produksi semen Indonesia mencapai 60 juta ton dengan 90 juta ton kapasitas terpasang. Jumlah itu mengungguli kapasitas produksi semen di Jepang.
"Kapasitas produksi semen yang besar ini memperlebar potensi kita meningkatkan dan memperluas pasar ekspor," kata Airlangga.
Direktur Utama PT Indocement Tunggal PRakarsa Tbk, Christian Kartawijawa, mengatakan Plant 14 difasilitasi teknologi industri semen terkini dan ramah lingkungan. Pabrik ini dilengkapi bag filter atau alat penangkap debu di seluruh sudut produksi, serta mesin yang mampu beroperasi dengan batu bara ramah lingkungan atau energi alternatif.
"Teknologi yang diterapkan di Plant 14 memiliki efesiensi energi terkini dengan sistem kendali emisi tercanggih serta fasilitas produksi ramah lingkungan," kata Christian.
Christian menambahkan, tahun ini pihaknya memiliki kapasitas produksi hingga 24,9 juta ton semen yang sebagian besar dipasok untuk memenuhi kebutuhan domestik. Sebanyak 572 ribu ton di antaranya dipasok untuk memenuhi pasar ekspor ke beberapa negara, seperti Bangladesh, Malaysia, dan Taiwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
