"Harganya masih murah per kilogramnya hanya Rp250 meskipun sudah memasuki musim hujan dan kami jelas mengalami kerugian yang cukup besar," kata salah seorang petani garam Tarsono di Cirebon, Rabu (20/1/2016).
Menurut dia, biasanya pada saat musim hujan datang harga akan membaik, namun hujan kali ini tidak membantu menaikan harga garam, dimana harga masih sangat murah. Berbeda dengan tahun lalu, saat musim hujan datang, harga langsung merangkak naik dan kenaikannya sangat pesat bisa mencapai Rp600 per kilogramnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Musim hujan kali ini tidak berpengaruh pada harga garam, berbeda dengan musim hujan tahun-tahun yang lalu," jelasnya.
Sementara itu, petani lain Tarjan menambahkan dulu ketika memasuki bulan Januari petani sudah tidak ada yang menimbun garam. Namun, sekarang memasuki bulan Januari, garam masih banyak yang ditimbun di Tambak dan empang. "Masih banyak yang ditimbun di Tambak karena harganya tak kunjung membaik," tambahnya.
Ia menuturkan, panen raya garam tahun ini banyak petani yang mengalami kerugian. Sampai saat ini banyak garam yang belum bisa dijual karena menunggu harga yang umum yaitu berkisar Rp600. "Jelas kami rugi karena masih banyak garam yang tidak kami jual," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
