Kali ini, Pemda Garut melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar (Disperindagpas), bekerjasama dengan Udjo Foundations atau lebih dikenal Saung Angklung Udjo Bandung Jawa Barat, Kiaragoong, Garut melatih 20 orang pemuda dalam pengolahan dan pengembangan kerajinan berbahan dasar bambu.
Kabid Industri Agro Disperindag Kabupaten Garut, Siti Aminah Rahmawati, menginginkan agar hasil pelatihan ini dapat menciptakan generasi yang mampu bersaing melalui usaha ekonomi kreatif berupa olahan berbahan dasar bambu seperti alat kesenian tradisional angklung, meubeler, pernak-pernik, dan kreasi lainnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Sengaja kami menggaet Saung Angklung Udjo pada intinya agar program ini bukan asal program. Untuk itu pelatihnya pun merupakan tenaga pelatih profesional yang kemudian hasil produksi ini kedepannya akan di salurkan pula oleh Yayasan Saung Angklung Udjo. Nah kita yakin dengan perantara Udjo Foundations potensi yang ada di Garut bisa memancanegara apalagi saat ini kita tengah menyongsong era pasar bebas," kata Siti, kepada Metrotvnews.com, di Saung Angklung Udjo Bandung Jawa Barat, Kiaragoong, Garut, Rabu (25/3/2015).
"Bayangkan saja, saat ini pengetahuan masyarakat Garut terhadap produksi bambu sungguh kurang hingga mereka menjual bambu mentah per batang paling tinggi sekitar Rp50 ribu. Sedangkan jika sudah diolah akan menjadi Rp270 ribu per batang, makanya jika ini terus dikembangkan akan meningkatkan pendapatan masyarakat itu sendiri," tambahnya.
Adalah Romdona Trada, 25, peserta pelatihan mengapresiasi adanya kegiatan ini. "Saya cukup senang, sebab setelah dipaparkannya prospek-prospek ke depan ternyata dari bambu itu sungguh menjanjikan bagi masa depan para pemuda disini, makanya saya dan teman-teman berharap agar program ini tidak seumur jagung, artinya setelahnya kami mampu memproduksi, maka pihak terkait bisa terus memfasilitasinya terutama dalam penyaluran hasil produksinya" tutup Romdona.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(AHL)