Deni mengatakan pihak pelaksana pembangunan Tol Bocimi mengaku tidak akan bertanggung jawab atas kerusakan pipa yang disebabkan pembangunan proyek. Namun, waktu yang ditetapkan untuk memindahkan jaringan pipa air bersih itu terlalu mendesak.
"Kalau pipa kita sampai dibongkar, bisa dibayangkan air PDAM sebanyak 120 liter per detik akan tumpah ke jalan. Ini tentu akan membuat tanah di area proyek jalan tol itu tidak stabil. Dampak terparah, sebanyak 11.000 pelanggan PDAM Kota Bogor di zona I akan mengalami krisis air," kata Deni Surya Senjaya, di Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/1/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain itu, kata Deni, tidak ada ganti rugi dari pihak Trans Jabar Tol atas pemindahan pipa yang bisa menelan dana Rp8,6 miliar itu. Ini tidak sesuai dengan hasil pertemuan awal PDAM Tirta Pakuan dengan PT TJT. Pada pertemuan tersebut PDAM diminta membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) pemindahan pipa.
"Kami berharap PT TJT meninjau kembali rencana untuk memaksakan relokasi pipa ini. Jangan sampai warga dikorbankan," ujar dia.
Deni menambahkan, pipa tersebut berada di area pembangunan Tol Bocimi, di ruas Ciawi-Cigombong. Pipa Ac 21 inch sepanjang 600 meter merupakan saluran air dari mata air Tangkil, salah satu sumber utama PDAM Tirta Pakuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)