Pemilik Money Changer Mulia, Budi Wahluyo, mengatakan kondisi itu terjadi setelah nilai mata uang Rupiah melemah terhadap Dolar AS. Pada Jumat 28 Agustus, kurs tengah mata uang rupiah yaitu Rp14.008 per Dolar AS.
Budi mengakui jumlah nasabah yang menukarkan uang di tempatnya meningkat 15 hingga 30 persen dibanding hari-hari biasa.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Hari biasa transaksi di sini sekitar 300-400 lembar per hari. Tapi sejak Dolar AS menguat, transaksinya melonjak jadi 500-700 lembar per hari," ujar Budi.
Kondisi itu, kata Budi, terjadi sejak dua pekan lalu. Budi menilai penguatan Dolar AS sebagai kesempatan emas untuk mencairkan tabungan mereka.
"Ini momen yang tepat bagi mereka untuk memperoleh keuntungan," jelas Budi yang saat ditemui tengah mengenakan batik cokelat.
Keramaian pun tampak di Money Changer PT Barumun Abadi Raya. Tak hanya warga setempat, turis asing pun turut menukarkan uang mereka ke Rupiah.
"Sekarang lagi musim turis asing datang ke Indonesia. Mereka tukar Dolar untuk keperluan belanja dan kegiatan wisata. Tapi warga Indonesia lebih banyak jumlahnya yang menukar uang," kata Widodo, penjaga Money Changer PT Barumun Abadi Jaya.
Widodo mengatakan nasabah warga Indonesia menukarkan dolar mulai dari 100 hingga 30 ribu Dolar AS. Sementara turis asing hanya menukarkan uang sebanyak 100 hingga 500 Dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
