Aktivitas bongkar muat batu bara di Pelabuhan Cirebon. (Metrotvnews.com/Rofahan)
Aktivitas bongkar muat batu bara di Pelabuhan Cirebon. (Metrotvnews.com/Rofahan) (Ahmad Rofahan)

Dermaga Batu Bara Cirebon, Polusi Udara Vs Ancaman PHK Ribuan Pekerja

pelindo
Ahmad Rofahan • 20 November 2015 15:44
medcom.id, Cirebon: Untuk mengurangi pencemaran udara akibat aktivitas bongkar muat batu bara di pelabuhan, PT Pelindo II cabang Cirebon telah melakukan langkah pencegahan. Langkah ditempuh karena protes warga yang ingin dermaga ditutup. Namun, puluhan ribu pekerja terancam dirumahkan bila aktivitas pelabuhan berhenti.
 
Kepada Metrotvnews.com, Jumat 20 November, GM Pengendalian Kinerja dan Port Fasility Security Officer (PFSO) Iman Wahyu, mengatakan pihaknya mengklaim telah menempuh berbagai langkah. Seperti menutup dua tempat penyimpanan sementara batu bara (stockpile) di sekitar pelabuhan.
 
"Sekarang sudah tidak ada lagi stockpile di Pelabuhan Cirebon,” kata Iman.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Saat ini, setiap kapal tongkang yang membawa batu bara, harus langsung diangkut menggunakan truk dan tidak terlebih dahulu ditempatkan di area pelabuhan. Iman juga menyampaikan, sudah cukup banyak perubahan yang dilakukan oleh Pelindo II untuk memenuhi rekomendasi dari Kementerian Lingkungan Hidup.
 
“Bisa dilihat sendiri, sekarang penyiraman batu bara terus menerus dilakukan, pencegahan lainnya juga sedang dilaksanakan, seperti penanaman pohon dan pemasangan jarring setinggi 14 meter,” ujar Iman.
Ancaman PHK buruh
 
Menanggapi rekomendasi penutupan yang sudah dilayangkan oleh Wali Kota Cirebon, Iman mengaku hanya akan mengikuti apapun keputusan yang akan dihasilkan. Namun, dia juga menyampaikan pentingnya batu bara dari Cirebon ini untuk kesejahteraan masyarakat di Jawa Barat.
 
Dia menuturkan, puluhan ribu pekerja di Jawa Barat bisa kehilangan pekerjaan jika bongkar muat batu bara ini ditutup.
 
“Industri garmen mulai dari Majalengka hingga Bandung, menggunakan batu bara. Begitu juga pabrik Indocement di Cirebon. Jika batu bara ini ditutup dan perusahaan-perusahaan tersebut tidak bisa beroperasi, maka cukup memungkinkan akan ada pemutusan kerja,” kata Iman.
 
Namun, Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis tetap dengan pendiriannya. Menurutnya, pemkot tidak mungkin melayangkan rekomendasi penutupan jika itu menguntungkan dan tidak mengganggu masyarakat.
 
“Kalau tidak ada masalah, tidak mungkin kami merekomendasikan penutupan,” kata Azis.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif