Rosita, salah seorang warga di Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, berharap pemerintah turun tangan meninjau langsung ke lapangan. Pemerintah harus tahu kesulitan warga dengan mahalnya harga beras.
"Harusnya pemerintah menggelar operasi pasar dengan harapan harga beras bisa kembali normal," kata wanita 45 tahun itu kepada Metrotvnews.com, Sumedang, Selasa (3/3/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Saat ini, harga beras di Pasar Tradisional Tanjungsari masih berkisar antara Rp11 ribu-Rp13 ribu per kilogram.
Terlebih, masyarakat dibebani dengan langkanya elpiji bersubsidi tiga kg yang kini harganya melonjak hingga tembus Rp23 ribu per tabung.
"Saat ini warung-warung penjual gas elpiji 3 kg jarang kebagian jatah, bahkan yang biasanya bisa menjual 25 tabung per hari kini paling hanya kebagian 5 tabung," kata Edi Mulyanto, 43, warga Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang.
Para agen kecil pun, setiap harinya, dibuat kesal lantaran harus menunggu hingga berjam-jam untuk menanti kedatangan elpiji 3 kg ke pangkalan.
Pemerintah diharapkan turun langsung ke lapangan memastikan distribusinya atau melakukan pengawasan. Warga curiga penyaluran elpiji oleh agen-agen besar salah sasaran.
"Pemerintah harus adil dalam melakukan pembagian elpiji 3 kg, jangan sampai pengusaha besar yang dikasih, namun rakyat kecil yang membutuhkan tidak kebagaian," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(BOB)