Dosen Ilmu Komunikasi, Henny S. Widyaningsih mengatakan, kampanye tersebut difokuskan kepada ibu dan anak.
"Alasan perempuan (khususnya perempuan yang telah memiliki anak) difokuskan pada kegiatan ini adalah, agar mereka mampu berdaya mengawasi, menganjurkan, mendidik anak-anaknya sehingga mau melakukan kegiatan fisik agar tidak melulu tergantung pada gadget," kata Heny saat ditemui Medcom.id, di kantor Kelurahan Kukusan, Depok, Jawa Barat, Kamis, 16 Agustus 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Henny menjelaskan, topik kampanye sosial sengaja dipilih karena semakin minimnya bentuk interaksi langsung di masyarakat.
Dalam kegiatan ini, Henny dan pihaknya bertekad mengembalikan bentuk komunikasi tatap muka di lingkungan masyarakat.
"Pola komunikasi pun saat ini sudah bergeser dari yang selalu dialogis tatap muka menjadi lebih individual," jelas Henny.
Henny menjelaskan, para ibu diberikan talkshow dengan dua materi, yakni Gadget dan Dampaknya bagi Anak, serta Upaya Pencegahan akibat Kecanduan Gadget pada Anak.
Sementara itu anak-anak yang berusia 5 sanpai 10 tahun dikenalkan dan diajak bermain permainan tradisional dan lomba (susun puzzle dan mewarnai).
"Ibu-ibu harus waspada ketika anak menolak melakukan rutinitas sehari-hari dan lebih memilih gadget. Ini salah satu tanda aditif," pungkas Henny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(DEN)
