Rumah terdampak pergerakan tanah di Kampung Gunungbatu, Sukabumi. (MI/Bebeng Surebeng)
Rumah terdampak pergerakan tanah di Kampung Gunungbatu, Sukabumi. (MI/Bebeng Surebeng) (Benny Bastiandi)

Hunian Sementara Warga Sukabumi Disiapkan

pergerakan tanah
Benny Bastiandi • 09 Mei 2019 18:33
Sukabumi: Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menyiapkan lahan hunian sementara bagi warga terdampak pergerakan tanah di Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung. Lokasi hunian sementara di Kampung Rancabali RT 05/10 atau hanya berjarak sekitar 5 kilometer dari Kampung Gunungbatu.
 
"Hunian sementara ini akan berdiri di lahan seluas 3 hektare," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman, kepada wartawan, Kamis, 9 Mei 2019. 
 
Eka mengungkap lahan itu merupakan sumbangan seorang dermawan yang mengaku hamba Allah. Dia menjelaskan penempatan pengungsi ke lahan hunian sementara untuk mejaga keselamatan warga. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Karena posko pengungsian yang kami dirikan ternyata berada di zona merah atau daerah berbahaya pergerakan tanah," jelas dia.
 
Pembangunan hunian sementara akan dipercepat. Dia menargetkan pengungsi dari 110 kepala keluarga atau 354 jiwa bisa pindah ke hunian sementara pada 14 Mei 2019.
 
"Konsepnya, dari tiga hektare lahan, seluas 1 hektare akan dibangun hunian sementara dengan model barak. Sedangkan lahan 2 hektare lagi untuk beraktivitas warga. Misalnya untuk lahan pertanian dan lainnya," terang Eka.
 
Proses pembangunan akan dibantu personel dan alat berat dari Kodim 0622 Kabupaten Sukabumi. Sedangkan bantuan logistik untuk korban terdampak pergerakan tanah terus berdatangan.
 
"Bantuan logistik itu dari komunitas maupun swasta dan pemerintahan," imbuh Eka.
 
Kini, tim medis membuka layanan kesehatan dan terapi untuk pengungsi dan relawan yang mengalami kelelahan. Tim kesehatan berasal dari Puskesmas Nyalindung yang diperbantukan di lokasi bencana.
 
Seorang petugas kesehatan, Ikhsan Saiful Alam, mengatakan belum ada kejadian yang menonjol. Namun, kebanyakan pengungsi mengalami gangguan pernapasan, lambung, dan pegal.
 
"Kebanyakan yang mengalami gangguan pernapasan balita," terang Ikhsan.
 
Baca: Pergerakan Tanah di Sukabumi Makin Masif
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(LDS)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif