"Ini suatu hal yang luar biasa. Ini karya besar yang saya anggap bisa memberikan pelajar buat bangsa ini, bahwa kalau kita mau buat sesuatu hal yang baru ternyata kita bisa," kata Asman saat berkunjung ke Museum Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Jawa Barat, Selasa, 23 Januari 2018.
Keberadaan Museum Gedung Sate, lanjut Asman, bisa menjadi wisata baru sekaligus transfer ilmu pengetahuan yang sangat efektif. Menurutnya, museum tersebut bisa menjadi contoh sarana edukasi yang kekinian.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Banyak hal-hal yang harus kita gali lagi di negeri ini," ucapnya.
Asman berharap yang dilakukan Pemprov Jabar tersebut dapat ditiru daerah lainnya. Setidaknya, membuat sesuatu yang bermanfaat untuk ilmu pengetahuan dan masyarakat secara umum.
"Ini adalah sesuatu yang perlu kita tularkan ke daerah lain, jadi saya rasa ini akan menjadi inspirasi bagi daerah lain juga di Indonesia," pungkas Asman.

Pengunjung melihat bangunan bersejarah di layar digital di ruang Architarium, Museum Gedung Sate di Bandung, Jawa Barat -- ANT/M Agung Rajasa
Sebagai informasi, Museum Gedung Sate diresmikan oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan pada 8 Desember 2017. Museum tersebut berisi segala informasi terkait arsitektur Gedung Sate yang diklaim sebagai gedung terindah di dunia dan sejarah yang menyertainya.
Walaupun bertema sejarah, pengunjung akan merasakan sensasi teknologi digital yang interaktif saat menggali informasi dari museum yang dibangun dengan biaya Rp 11,5 miliar ini. Teknologi seperti layar sentuh yang menyajikan informasi melalui grafis menarik menjadi daya tarik atraksi Museum Gedung Sate.
(Baca: Museum Gedung Sate Diresmikan)
Pengunjung juga dapat mencoba kaca mata virtual reality yang membuat kita seolah-olah menaiki balon udara mengelilingi area sekitar Gedung Sate. Ada juga ruangan yang membuat pengunjung seolah-olah terlibat pada pengerjaan Gedung Sate, dengan teknologi augmented reality.
Ada juga beberapa display yang mengupas desain pilar, kusen, tangga, hingga ke sudut-sudut eksterior dan interior Gedung Sate. Bahkan, ada tembok yang sengaja dikelupas untuk mengetahui struktur dan dan material penyusunnya.
Di museum ini, pengunjung dapat menggali informasi melalui audio visual, gambar-gambar, hingga maket. Setiap sudut museum juga bisa dijadikan tempat selfie.
Museum seluas 500 meter persegi ini buka setiap hari, kecuali Senin dan hari libur nasional. Jam buka mulai pukul 09.30 -16.00 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)