"Kita udah sepakat 80 persen mengatasi sampah di Bandung Raya, sementara 20 persen untuk yang di non-Bandung," ujar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) di kantor Kementerian Koordinator Bidang Maritim, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Juni 2019.
Gubernur yang akrab disapa Emil ini menuturkan, skema pembagian dana 80:20 dipilih karena sampah yang ada di Citarum 80 persennya berasal dari area Bandung, sedangkan 20 persen sisanya dari wilayah non-Bandung seperti Bekasi dan Purwakarta.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kendati demikian, program utama mengurangi sampah akan diutamakan dari tingkat rumah tangga dengan membuat fasilitas pengelolaan sampah dari tingkat RT/RW. Emil optimistis permasalahan sampah di Citarum bakal selesai dalam 5 tahun dengan dukungan dana tersebut.
"Kami akan fokus untuk gunakan penyelesaian sampah dengan cara update pola pikir masyarakat, bukan hanya di hilir tapi kita akan habiskan sampah di rumah-rumah. Maka teknologi rumahan level RT/RW akan banyak dibiayai anggaran ini," jelasnya.
Sebelumnya, Emil mengatakan pemerintah menyusun program jangka pendek, menengah, hingga panjang untuk mewujudkan Citarum Harum. Dalam jangka pendek, pemerintah provinsi menyiapkan mesin pengeruk untuk membersihkan sampah di bantaran sungai Citarum.
Dalam jangka menengah, pemerintah provinsi menargetkan penyelesaian persoalan penanganan limbah Citarum. Sementara dalam jangka panjang pemerintah provinsi ingin memindahkan industri dari kawasan sekitar Sungai Citarum ke tempat lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)