Salah satu sudut di Danau Cigaru, Kabupaten Tangerang, Medcom.id - Hendrik S
Salah satu sudut di Danau Cigaru, Kabupaten Tangerang, Medcom.id - Hendrik S (Hendrik Simorangkir)

Koh Acin Hadirkan 'Pesona Tersembunyi' di Tangerang

Sosok Inspiratif
Hendrik Simorangkir • 28 Januari 2019 17:21
Tangerang: Terkadang, air danau berubah dari biru cerah menjadi hijau terang. Beberapa jam, airnya berubah warna lagi menjadi biru tua atau cuaca pekat. Pemandangan unik itu bisa ditemukan di sebuah danau di Kampung Cigaru, Kabupaten Tangerang, Banten.
 
Lokasinya tersembunyi di tengah kampung. Dari gerbang Tol Balaraja Barat, Talagasari, Balaraja, perjalanan dengan mobil membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit menuju lokasi.
 
Begitu tiba di lokasi, orang tua, muda mudi, hingga anak-anak menikmati suasana danau. Air danau yang tenang namun bisa berubah warna menjadi pemandangan yang indah. Hamparan pasir hingga tebing yang kokoh menambah indah pesona danau.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Pemandangan itu membuat betah pengunjung. Walau pengunjung sekadar bercengkerama di pinggir danau.
 
Adalah Sudirman Indra alias Koh Acin yang menghadirkan pesona tersebut. Dulu, ujarnya, daerah itu merupakan perkebunan dan hamparan sawah.
 
Tapi, dasar tanah berupa endapan pasir yang sangat tebal. Lapisan tanah dikupas dan dikeruk. Pasirnya diambil hingga membentuk lubang besar di tengah kampung.
 
Koh Acin Hadirkan 'Pesona Tersembunyi' di Tangerang
(Salah satu sudut di Danau Cigaru, Tangerang, Medcom.id - Hendrik Simorangkir)
 
Galian pasir itu dibiarkan begitu saja sejak 11 tahun lalu. Pada 2015, galian pasir ditutup secara resmi.
 
"Karena terkendala dana, saya biarkan saja dulu lubangnya. Tapi Tuhan berkehendak lain. Sebelum digarap, hujan turun. Air tertampung ke dalam lubang dan membentuk danau. Uniknya, airnya berubah warna. Itu yang membuat daya tarik pengunjung," ungkap Koh Acin kepada Medcom.id, baru-baru ini.
 
Koh Acin lalu mewujudkan impiannya membuat kawasan wisata di Tangeang. Pembangunan dan pengembangan danau tetap mempertahankan kearifan lokal. 
 
"Saya tidak mau menghilangkan kearifan lokal desa Cigaru, Cisoka. Nantinya, selain danau biru, saya juga akan membangun rumah kesenian khas daerah di sini," ujar Acin.
 
Lokasi wisata itu memiliki luas 3 hektare. Ia pun mendapat dukungan warga untuk mengembangkan lokasi tersebut. Tujuannya, membantu perekonomian warga sekitar.
 
Mayoritas, lanjut Acin, warga setempat berprofesi sebagai petani. Ia pun membuat terobosan menghadirkan kawasan wisata di tengah-tengah sawah. Ia juga mengajak warga berinovasi dan berkreasi.
 
Acin mendirikan beberapa kios. Warga lalu menggunakan kios untuk memasarkan pernak-pernik buatan tangan mereka.
 
"Warga juga menjual makanan, minuman, membersihkan dan merawat area wisata, menjadi juru parkir, photografi, penjaga tiket, hingga bidang apapun lainnya. Itu telah saya buat sebanyak 80 kios untuk mereka," jelasnya. 
 
Acin menceritakan awal mulanya lokasi wisata Danau Biru Cigaru bisa berkembang. Bermodal dua sampan rakitan dengan dibantu beberapa warga, dirinya sukses membangun Danau Biru Cigaru hingga menjadi terkenal saat ini. 
 
"Modal dulu hanya dua sampan rakitan, tapi antusias warga yang datang ramai untuk sekedar melihat danau yang biru. Dari situ pun pemasukan bertambah," katanya. 
 
Berkat pemasukan bertambah, lanjutnya, dirinya kemudian mencoba menciptakan inovasi lainnya untuk memberikan rasa nyaman kepada pengunjung. Bukan hanya wisata, melainkan ia menambah sisi edukasi di wisata itu.
 
"Saya telah membuat rumah pintar, edukasi tanam padi, menanam buah, hingga akan membuat kapal laut agar pengunjung anak-anak bisa punya cita-cita sebagai nakhoda," ucapnya. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(RRN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif