"Tidak ada alat pemadam kebakaran di pasar ini (Kosambi)," ujar Dadang saat ditemui di Pasar Kosambi Bandung, Senin 20 Mei 2019.
Keberadaan APAR sangat diperlukan untuk penanggulangan pertama kebakaran bagi petugas pasar. Api cepat merambat ke lapak dan los lain dan berujung ke kebakaran besar karena APAR tidak tersedia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain itu, ventilasi udara pasar tidak begitu baik. Terutama di basement yang penuh diisi oleh berbagai jenis dagangan.
Hal ini pun membuat petugas pemadam kebakaran kewalahan dan baru menjinakkan api sekitar pukul 17.20 WIB Senin 20 Mei.
Pihaknya akan mendata ulang bangunan Pasar Kosambi. Sebagian besar bangunan tersebut hangus dan dikhawatirkan retak dan berujung ambruk usai dilahap si jago merah lebih dari 24 jam.
"Pak Sekda tadi meminta Saya agar berkoordinasi dengan Kadis Tata Ruang tentang keamanan dan kekuatan bangunan Pasar pasca kebakaran. Kepada pihak PD Pasar juga saya mintakan agar seluruh pasar di assesment oleh Diskar PB," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)