Paslon nomor tiga ini, memperlihatkan kaos berlatar putih bertuliskan 2018 Asyik Menang (warna biru), 2019 ganti presiden (warna merah). Sudrajat menuturkan, hal tersebut merupakan sebuah wujud kebebasan berekspresi.
"Jadi, kita juga harus belajar semuanya bahwa ini adalah suatu kebebasan mengekspresikan," Tegas Sudrajat.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurutnya, kaos yang ditunjukkan tersebut sama seperti pakaian yang dijual di pinggir jalan. Maka, tindakan yang dilakukannya adalah hal yang wajar.
"Jadi itu adalah suatu yang wajar di era demokrasi. Kita tahu semuanya kita harus berkepala dingin dan jangan terpancing bahwa ini adalah demokrasi," katanya.
Sudrajat menuturkan, masyarakat perlu diberikan pembelajaran mengenai demokrasi. Namun yang terpenting tidak ada tindakan kekerasan atau mempromosikan hal lain.
"Jadi dalam demokrasi apapun terjadi. Buktikan, kalau pemimpin baik ya dipertahankan tapi kalau pemimpin tidak baik demokrasi akan bergerak sendiri. Jadi ini adalah ujian dari Republik Indonesia, jadilah pemimpin yang betul - betul kamu dipilih oleh rakyat," pungkasnya.
Baca: KPU Jabar Menyayangkan Kericuhan Jelang Debat Berakhir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LDS)
