Warga sekitar kediaman korban banyak yang enggan memberikan komentar terkait keseharian keluarga maupun korban penganiayaan yang dilakukan oleh Bahar bin Smith itu. Mereka hanya mengatakan jika CAJ tinggal bersama kedua orang tuanya, Imam dan Erna di rumah tersebut sejak lima tahun lalu.
Salah seorang tetangga, Helmawati, 46, mengatakan, keluarga tersebut tidak dekat dengan para tetangga. Menurutnya, keluarga itu tertutup dengan warga sekitar.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Ayahnya sibuk bertani, sedangkan ibunya jarang keluar rumah,” kata Helma, di Desa Tapos 1, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis, 20 Desember 2018.
CAJ, menurut dia, merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Dua kakaknya sudah menikah dan tidak tinggal di rumah itu lagi. Sekarang tinggal CAJ dan adiknya beserta kedua orang tuanya di rumah tersebut.
Baca: Tidak Ada yang Spesial dari Kasus Bahar bin Smith
Helma mengatakan, saat duduk dibangku sekolah dasar, CAJ rutin mengikuti pengajian anak-anak di lingkungan sekitar. CAJ juga lebih sering beraktivitas di pondok pesantren.
Kendati begitu, saat CAJ pulang sekitar satu tahun lalu, dirinya melihat penampilan dan sikap CAJ berubah. "Dari gaya rambutnya yang panjang dan berwarna kuning keemasan, padahal dulu rambut dia hitam,” tuturnya.
Meski demikian, ia menyatakan, keseharian keluarga tersebut sangat tertutup, apalagi masalah beribadah. “Pak Imam jarang saya melihat ibadah ke masjid sekitar rumah," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(DMR)