Pertemuan kerja sama tersebut dilaksanakan pada 25-26 April 2019, di Bandung, Jawa Barat. Direktur Pemasaran Bio Farma Sri Harsi Teteki dan tim penjualan ekspor menerima kedatangan delegasi tim UNICEF Suppy Division.
Menurut Sri, Badan Kesehatan Dunia (WHO) melalui the Global Polio Eradication Initiative (GPEI) telah mengirim surat resmi kepada Bio Farma pada Agustus 2018. Surat tersebut mengenai permintaan stockpiling bulk mOPV sebanyak 500 juta dosis guna mengantisipasi terjadinya global outbreak virus polio liar tipe 2.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Bio Farma menanggapi positif permintaan dari the GPEI-WHO dan berkomitmen untuk mendukung program WHO-GPEI yaitu Global Stockpilling mOPV tipe 2 untuk mengantisipasi wabah (outbreak) virus polio liar tipe 2 secara global,” ujar Sri Harsi Teteki, dalam keterangan tertulis.
WHO bekerja sama dengan UNICEF untuk merealisasikan global stockpiling mOPV tipe 2 melalui produsen vaksin dunia, salah satunya Bio Farma. Dalam hal ini, Bio Farma (melalui mekanisme tender dari UNICEF) telah dipercaya oleh WHO dan UNICEF untuk dapat menyediakan/melakukan penyimpanan atas produk tersebut.
Untuk tahap awal, Bio Farma diminta memproduksi dan melakukan penyimpanan atas produk mOPV-2 dalam bentuk finished product (produk akhir) sebanyak 60 juta dosis atau tiga juta vial mOPV tipe 2. Produk tersebut harus tersedia akhir Juni hingga Agustus 2019.
“Sebagai produsen vaksin terbesar di Asia Tenggara, kami memiliki tanggung jawab yang besar untuk mendukung program dunia dalam program global eradikasi penyakit Polio. Baru-baru ini memang terdapat tiga negara yang mengalami outbreak yaitu Nigeria, Congo, serta horn of Africa, yaitu Somalia, Kenya, dan Ethiopia," kata Sri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ROS)