Kapolsek Bantargebang, Kompol Siswo mengatakan, keempat orang itu ditangkap setelah pemeriksaan 22 siswa yang diduga terlibat pengrusakan. Empat orang yang ditangkap itu CK, 17, GA, 19, AYH, 17, dan MDR, 17.
Mereka merusak sekolah lawan dengan melempar batu yang diambil dari tempat kejadian perkara (TKP) setelah pulang melayat rekannya yang meninggal.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Empat orang ini kita tetapkan sebagai aktor utamanya. Jadi itu buntut dari tawuran pada saat teman-temannya meninggal dunia saat tawuran di Sumurbatu," kata dia di Bekasi, Senin 24 September 2018.
Keempat pelaku ditangkap pada Sabtu, 22 September 2018, setelah dilakukan pengembangan. Pihaknya akan menindak pihak-pihak yang terlibat tawuran tersebut.
"Supaya ada efek jera bagi yang lain - lain, bahwa kita tidak main-main untuk menangkap walaupun di bawah umur," ujarnya.
Barang bukti yang diamankan di antaranya ialah batu beserta pecahan kaca. Atas perbuatannya pelaku dikenakan Pasal 170 dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.
Sebelumnya, lima pelajar tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Bekasi, Jawa Barat, ditangkap setelah terlibat dalam tawuran berdarah di Jalan Raya Sumur Batu, Bantargebang, Kota Bekasi Jawa Barat, Kamis 16 Agustus 2018. Satu orang tewas dan dua orang luka-luka.
Pelaku yang ditangkap yakni A, 18, RP, 17, MS, 15, DAR, 15 dan MAS, 16. Korban meninggal bernama Indra Lesmana. Sedangkan dua orang terluka berinisial A dan MDP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)
