Pantauan Medcom.id, PKL telah memadati depan Gedung Sate dan area Gasibu sejak pukul 07.00 WIB. Mereka menjual makanan hingga aksesoris gawai.
"Tadi dari pagi udah di sini, karena kan mau ada demo, pasti rame," ujar Jajang, 43, salah seorang pedagang minuman.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Jajang mengaku, jika berjualan di area yang ramai termasuk adanya demo, ia kerap meraih keuntungan yang cukup banyak. Bahkan tak jarang dagangan Jajang selalu habis lebih cepat dibandingkan hari biasanya.
"Biasanya sampe sore juga udah habis kalau ada demo gini. Pasti kan yang dicari air," sambungnya.
Hal senada pun diungkapkan Neneng, 39, penjual mie bakso bersama suaminya. Neneng menggelar tenda serta beberapa kursi untuk pendemo yang hendak membeli bakso di seberang Gedung Sate.
"Ya lumayan kalau lagi ada begini (aksi), bisa habis cepat," ujar Neneng.
Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kota Bandung Nomor 11 Tahun 2005, Gedung Sate termasuk kawasan bebas dari PKL. Pasalnya Jalan Diponegoro merupakan zona merah atau bebas dari PKL karena berdekatan dengan kantor pusat pemerintahan. Jadi PKL memilih berjualan di area seberang Gedung Sate dan saat ada momen keramaian.
Sementara itu, suasana di area Gedung Sate masih belum terlihat para buruh yang hendak melakukan aksi unjuk rasa guna menyampaikan aspirasi dalam peringatan May Day. Kendaraan pun masih bisa melintasi depan Gedung Sate karena belum ditutup secara penuh oleh petugas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)