Sebelumnya Gojek bekerja sama dengan penyedia jasa angkutan konvensional untuk mengangkut penumpang, termasuk di Bandung, Jawa Barat. Namun, kata Koordinator Tim Reaksi Baraya Online Jawa Barat Tezar Dwi Ariyanti, perusahaan penyedia aplikasi pilih kasih.
"Taksi plat kuning yang ikut masuk dalam aplikasi online membuat kami tertindas. Kami sebetulnya mendukung dengan penggabungan mereka bersama online tapi kami meminta adanya kesamaan," ucap Tezar saat berdemonstrasi bersama ratusan driver Gojek di Kantor Gojek Bandung, Jalan Ibrahim Adjie, Kota Bandung, Senin 22 Januari 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Tezar merasa taksi konvensional diprioritaskan. Padahal, driver online sudah lebih dulu berjuang di Kota Bandung.
"Ini menyebabkan permasalahan ekonomi bagi para driver online," tuturnya.
Tezar menerangkan juga menuntut masalah sanksi yang diberikan oleh manajemen kepada driver Gojek yang dianggap melakukan kesalahan. Sanksi itu berupa penangguhan. Menurutnya, permasalahan utama yaitu tidak diberikan kesempatan kepada para driver online untuk mengklarifikasi kesalahan itu.
"Seharusnya, mereka memberikan batasan waktu jangan sedikit - sedikit main suspend kan ini merugikan kami," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)