Ridwan Kamil perkenalkan tim optimasi dan sinkronisasi di Hotel Papandayan, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Kamis, 26 Juli 2018. Medcom.id/Roni
Ridwan Kamil perkenalkan tim optimasi dan sinkronisasi di Hotel Papandayan, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Kamis, 26 Juli 2018. Medcom.id/Roni (Roni Kurniawan)

Kang Emil Luncurkan Tim Optimasi dan Sinkronisasi Jabar

pilkada serentak pilkada 2018
Roni Kurniawan • 26 Juli 2018 16:12
Bandung: Gubernur Jawa Barat terpilih periode 2018-2023 Ridwan Kamil resmi memperkenalkan 14 orang yang tergabung dalam Tim Optimasi dan Sinkronisasi. Tim akan bekerja merumuskan visi misi Rindu (Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum) yang telah digaungkan pada masa kampanye Pilgub Jabar 2018.
 
Pria yang akrab disapa Emil itu menggandeng 14 orang dari berbagai bidang untuk bekerja merumuskan konsep kerja hingga menjelang masa pelantikan gubernur pada 20 September nanti. Termasuk ada dua orang mantan petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yakni Erry Ryana Hardjapamengkas dan Chandra Hamzah masuk dalam tim tersebut. 
 
"Ketuanya Pak Erry, kemudian tim inti ada sekitar 13 orang terdiri atas relawan, akademisi, tokoh- tokoh parpol yang diisi sekretaris jenderal wilayahnya," ujar Emil saat memperkenalkan Tim Optimasi dan Sinkronisasi di Hotel Papandayan, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Kamis, 26 Juli 2018.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Selain dua nama itu, Emil pun menggandeng 5 nama dari berbagai bidang yakni Indratmo (akademisi ITB), Sunaryo Kartadinata (akademisi UPI), Ipong Witono (profesional), Budiana (jurnalis senior), Fahlino Sjuib (akademisi Boston).
 
"Ada juga enam orang dari perwakilan partai pengusung dan pendukung Rindu di Pilgub Jabar. Mereka mulai bekerja hari ini hingga satu minggu menjelang pelantikan," tutur Emil.
 
Sementara itu, enam orang dari partai pengusung dan pendukung yang masuk ke tim tersebut yakni M. Rachmat (Partai NasDem), Sidkon Djampi (PKB), Pepep Syaiful Hidayat (PPP), Dian Rahardian (Hanura), Reza Arfah (PSI) dan Eka Santosa (Berkarya).
 
"Kemudian ada pokja-pokja yang membahas waktunya enam minggu, kemudian hasilnya akan menjadi rekomendasi kinerja yang harus kita tunjukan 100 hari," ujar Emil.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(ALB)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif