Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Moch Maesyal Rasyid (kiri) di kantornya, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis, 28 Maret 2019. Medcom.id/ Hendrik Simorangkir.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Moch Maesyal Rasyid (kiri) di kantornya, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis, 28 Maret 2019. Medcom.id/ Hendrik Simorangkir. (Hendrik Simorangkir)

MRT Kabupaten Tangerang Tunggu Studi Kelayakan Kemenhub

mrt Proyek MRT
Hendrik Simorangkir • 28 Maret 2019 15:55
Tangerang: Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Moch Maesyal Rasyid menyatakan pembangunan Mass Rapid TransiT (MRT) tahap III masih menunggu studi kelayakan yang dirumuskan oleh Kementerian Perhubungan. Tahap III ini akan menghubungkan Cikarang menuju Balaraja (Tangerang) yang diperkirakan menempuh jarak 78 kilometer. 
 
"Kita kan masih menunggu studi kelayakan dari pemerintah pusat. Jadi jalan mana, jalur mana yang harus kita tetapkan nanti setelah adanya penyusunan studi kelayakan turun dari pemerintah pusat," kata Maesyal kepada Medcom.id, Kamis, 28 Maret 2019.
 
Maesyal menjelaskan, tahap III MRT tersebut dapat disejajarkan atau mungkin berdampingan dengan Jalan Tol Jakarta-Merak. Hal tersebut dimaksudkan untuk memudahkan sisi pengawasan termasuk dari aspek pengamanan lalu lintas dan lain sebagainya. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Saya berharap, nanti pemerintah pusat membuat studi kelayakannya juga harus bersama-sama dengan pemerintah daerah. Tentunya harus sejajar dengan Tol Jakarta-Merak, yang jelas melewati Tol Cikupa dan Balaraja. Berdampingan lah dan nanti kita tunggu hasilnya," jelas Maesyal.
 
Maesyal kembali mengatakan, pembangunan tahap III MRT Cikarang-Balaraja kemungkinan akan melalui berbagai kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang. Ia menambahkan, program terpadu tersebut bisa disusun bersama-sama dengan pemerintah daerah.
 
"Saya berharap nanti dalam penyusunan studi kelayakan, Pemkab Tangerang beserta Bappeda, Dishub, atau camat yang dilintasi bisa diundang. Itu semua untuk tanggung jawab bersama. Pemerintah pusat menyusun, kita menyosialisasikan kepada masyarakat," jelasnya.
 
Menurut Maesyal, pembangunan MRT bisa mengurai kemacetan yang terbilang sudah kronis. Jika MRT sudah beroperasi, ia mengatakan, berbagai pertumbuhan baik dari sektor ekonomi hingga pertumbuhan penduduk bisa terjadi.
 
"Banyak dampaknya, dampak sosial juga pasti ada. Saya berharap pemerintah pusat bisa merumuskan lebih awal terkait masalah rencana program MRT ini," beber Maesyal.
 
Sementara itu Kepala Bidang Prasarana Kewilayahan Bappeda Kabupaten Tangerang Erwin Mawandy menjelaskan, program tahap III MRT sudah ternaungi di dalam dokumen rencana induk transportasi Jabodetabek jur (RITJJ), yang dikeluarkan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
 
"Kami sendiri di dalam rencana tata ruang wilayah koridornya sudah ditetapkan dalam rangka mengantisipasi, walaupun nanti dalam tahap penyusunan studi kelayakan koridor yang sudah kita tetapkan tersebut sangat mungkin ada perubahan, karena kan nanti di studi kelayakan berbicara tentang kondisi sosial, ekonomi, lingkungan," ujar Erwin.
 
Erwin menambahkan, Kabupaten Tangerang sangat merespon program-program strategis nasional, salah satunya rencana tahap III MRT.
 
"Pemda mendukung terhadap program tingkat nasional. Banyak aspeknya banyak konsekuensinya kalau Kabupaten Tangerang ini letaknya berdekatan dengan DKI Jakarta salah satunya, itu tadi merespon program startegis nasional masuk dalam institusi Jabodetabek," pungkas Erwin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(DEN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif