Kasubag Humas Polresta Bogor Kota, AKP Silfia Farren mengaku, penyediaan armada diperuntukan bagi penumpang KRL yang tidak mendapatkan pemberangkatan sesuai jadwal. Normalnya, KRL Commuterline berjalan dari Stasiun Bogor tiap 15 menit.
Anjloknya KRL membuat kereta hanya bisa berangkat sekitar satu sampai dua jam sekali karena jalur dipakai bergantian. Pihaknya mengimbau masyarakat dapat memanfaatkan bantuan dari pihak kepolisian.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Menggunakan bus dan truk, penumpang KRL pemberangkatan Stasiun Bogor ini akan diantar ke stasiun Bojonggede dan ke terminal Baranangsiang untuk melanjutkan perjalananya,"ujar Silfia, saat ditemui di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Senin, 1 Maret 2019.
Bantuan kendaraan ini sudah siap di Stasiun Bogor sejak pukul 05.00 - 06.00 WIB, guna menghindari penumpukan penumpang pada jam-jam sibuk. “Pagi tadi, sekitar 200 warga dibantu untuk menuju tujuannya masing-masing,” akunya.
Kendaraan bantuan kepolisian mendapat respons positif masyarakat. Rata-rata keluhan dari penumpang KRL di Stasiun Bogor seperti lamanya pemberangkatan dan penuhnya penumpang di dalam gerbong.
"Untuk pemberangkatan siang ini situasional, melihat kapasitas warga yang akan mengggunakan armada dari kami. Kami menyediakan dua bus, satu truk dan beberapa mobil patroli," tutupnya.
Citra, 32, warga Kota Bogor, mengaku sengaja menggunakan bus yang disediakan Polres Bogor Kota lantaran pemberangkatan KRL dari Stasiun Bogor lama. "Saya menumpang sampai Stasiun Bojonggede agar cepat sampai ke kantor di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat. Tiap hari saya menggunakan KRL sebagai alat transportasi, adanya gangguan ini sangat mengganggu perjalanan saya," ungkapnya di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Senin, 11 Maret 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)