"Dari hasil pemeriksaan dan pengecekan yang kami lakukan. Pergeseran tanah terjadi, diduga akibat pengeboran terlalu dalam untuk fondasi bangunan perumahan disekitar lokasi," ungkap Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Bogor Muhamad Taufik, saat dihubungi Medcom.id, Kamis, 25 Oktober 2018.
Sedikitnya 26 bangunan retak di sekitar lokasi kejadian akibat pergeseran tanah tersebut. Hasil pendataan yang pihaknya lakukan, sebanyak 25 rumah di tiga RT di dua RW ditambah satu rumah ibadah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pergeseran tanah tersebut terjadi beberapa kali. Semula kecil namun menjadi semakin melebar akibat diguyur hujan. "Retakan tanah saat ini panjangnya kurang lebih 120 meter dengan lebar 1 meter. Sementara untuk ke dalamnya belum bisa diukur," tutup dia.
Kapolsek Babakanmadang Kompol Wawan Wahyudin mengaku, pihaknya sudah memasang garis polisi agar warga tidak memasuki area pergeseran tanah.
"Langkah ini sebagai antisipasi agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. Jadi warga tidak memasuki area yang terdampak pergeseran tanah," kata dia kepada Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)