Nama Kampung Dedi Mulyadi diresmikan pada Senin, 16 April 2018. Beberapa warga menghadiri acara tersebut namun mereka tetap menolak nama baru.
"Umumnya masyarakat di Kampung Biru tidak setuju dengan adanya penggantian nama tersebut. Setahu saya, nama kampung itu tidak bisa diganti begitu saja," kata Maman Suherman, tokoh masyarakat Kampung Biru, di Bandung, Rabu, 18 April 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Maman mengungkapkan penggantian nama kampung akan berimbas pada penggantian segala identitas seperti KTP, sertifikat tanah, SIM, STNK, dan identitas lain. Artinya, warga harus mengeluarkan dana untuk penggantian identitas.
Maman menilai penggantian nama kampung berbau politik. Sebab, Dedi Mulyadi kini bertarung di Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. Dedi mencalonkan diri sebagai wakil gubernur mendampingi calon gubernur Deddy Mizwar.
"Mungkin bukan penggantian nama, hanya istilah. Saya tidak mengerti politik, mungkin ini dipolitisasi sehingga menjadi isu besar dan viral,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)