Koordinator Crisis Centre Indonesia Maju Program Banten Eva Pauline Cristine menjelaskan tim bergerak tepat pada hari raya Natal 25 Desember 2018. Bahkan sebagaian tim ada yang rela tidak merasakan sakralitas natal. Mereka memilih naik truk untuk mengirim bantuan yang dibutuhkan masyarakat yang tertimpa musibah tsunami.
"Kami memahami Natal sebagai pesan kepada saudara-saudara kita yang tertimpa musibah, bahwa Kita tidak pernah sendirian. Ada Tuhan bersama kita. Natal menggugah jiwa kami untuk bergerak bersama membangun solidaritas kebangsaan dan kemanusiaan," kata Eva.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
31 orang Relawan Crisis Centre Indonesia Maju dari berbagai Lintas Iman termasuk perwakilan beberapa pondok pesantren tersebut berangkat dari Posko di Jln. Veteran I no. 23 menuju Posko penginapan Cindewulung.
Dengan armada satu truk, 1 pikap dan 5 minibus mengangkut bantuan berupa selimut, pakaian, me instan, air mineral, makanan bayi, dan lain lain.
Terlihat semangat gotong royong saat paket bantuan disebar di sekitar daerah penginapan Cindewulung atau Baka baka Carita. Yang kemudian didistribusikan ke kampung Banjar, Pantai Mutiara Carita, Angsana dan sisanya didistribusikan Relawan dari Banten.
Direktur Relawan TKN Jokowi-Ma'ruf, Maman Imanulhaq sangat mengapresiasi kerja sama Para Relawan lintas iman tersebut dalam kerja kemanusiaan mulai dari Lombok, Palu kemudian Banten.
"Keragaman masyarakat Indonesia adalah sebuah keniscayaan dan merupakan rahmat Allah apalagi diwujudkan dalam kerja kemanusiaan seperti kepedulian terhadap korban tsunami Banten ini. Yang bukan saudaramu seiman, adalah saudara dalam kemanusiaan," ujar Maman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)