"Saya menyesalkan ya kejadian pembakaran bendera yang ada tauhidnya. Mau niatnya, maksudnya apapun saya kira itu tidak baik," kata Emil di kantor Kejaksaan Tinggi (Kejari) Jawa Barat, Jalan RE Martadinata, Kota Bandung, Selasa, 23 Oktober 2018.
Baca: MUI Imbau Umat Islam Menahan Diri
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Mantan Wali Kota Bandung ini mengaku telah bertemu langsung dengan Kapolda Jabar serta para ulama guna membahas insiden tersebut. Emil pun menyerahkan kasus tersebut kepada polisi agar segera diusut tuntas hingga tak menjadi polemik.
"Kepolisian sudah mengamankan tiga orang yang melakukan tindakan tersebut. Berikutnya saya imbau masyarakat Jawa Barat, Indonesia untuk jaga kondusifitas, serahkan jika ada aspek pidana ini kepada kepolisian," jelas Emil.
Emil pun mengajak masyarakat untuk menyampaikan berbagai aspirasi atau pendapat dengan cara yang baik. Emil meyakini, dengan cara musyawarah bisa mencari jalan keluar untuk membereskan masalah tersebut.
"Kalau kita tidak suka terhadap sesuatu sampaikanlah dengan cara adat yang baik, karena bangsa kita ini harus naik kelas, menjadi bangsa yang lebih mulia dan menjadi bangsa yang beradab," tegas Emil.
Baca: Masyarakat Diimbau tak Reaktif Menyikapi Kasus Banser
Sejumlah orang berseragam Banser NU membakar kain berwarna hitam bertuliskan kalimat tauhid mirip bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Aksi pembakaran dilakukan di Garut saat merayakan Hari Santri Nasional, Minggu, 21 Oktober 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(DEN)