Sarnah, warga RT06/02 kampung Koceak mengatakan, kesulitan air bersih ini terjadi setiap musim kemarau. Dia bersama sejumlah ibu rumah tangga lainya juga tak bisa berbuat banyak.
"Paling ngandalin dari air kali, buat mandi dan bersih-bersih rumah,” kata Sarnah saat ditemui di sekitar Tangerang Selatan, Banten, Selasa, 14 Agustus 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sementara untuk kebutuhan minum dan memasak, Sarnah terpaksa harus membeli air minum kemasan. Menurut Sarnah, air sungai tersebut tidak cukup layak untuk dikonsumsi.
Warga sekitar sangat menyayangkan sikap pemerintah Kota Tangerang Selatan yang kurang perhatian. Menurut Sarnah, sejak sekitar satu bulan lalu dilanda kekeringan, baru satu kali mobil tangki air bersih yang datang.
"Baru sekali, kalau enggak salah Senin minggu lalu, itu juga enggak rata semua orang kebagian. Cuma satu mobil doang, ya enggak cukuplah," beber Sarnah.
Dari pantauan di lokasi, air yang digunakan warga terlihat keruh dan dipenuhi sampah. Warga sekitar yang memanfaatkan air tersebut, berupaya menyaring sampah dari aliran kali dengan bambu seadanya.
"Sebenarnya airnya kotor. Banyak sampah juga, tapi kita butuh buat mandi, cuci. Kalau masak dan minum mah beli," kata warga lain bernama Ojah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(DEN)