Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung, Sofian Nataprawira, mengatakan kabupaten tersebut menjadi salah satu pasar potensial untuk peredaran miras.
"Iya ini kejadian luar biasa, dari dinas kesehatan juga dari malam sudah laporan ke kementrian. Untuk biaya korban mungkin kita akan bantu, tapi yang lebih teknis dari dinas kesehatan," ungkap Sofian, Selasa 10 April 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: Korban Miras Oplosan Bertambah Jadi 41 Orang
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bandung Usman Sayogi berharap kejadian yang memakan korban itu menjadi momentum memberantas masalah miras.
"Ini harus menyadarkan semua unsur masyarakat termasuk warga dan satpol PP-nya," ungkap Usman, Selasa 10 April 2018
Usman menuturkan dua Minggu sebelum kejadian Satpol PP Kabupaten Bandung telah melakukan penyisiran ke kios - kios yang berada di wilayah Kabupaten Bandung.
"Sepuluh kios kita sisir, empat hari sebelum kejadian pun kita mengamankan 152 jeriken tuak oplosan dari Cianjur yang akan didistribusikan ke Cicalengka," paparnya.
Baca: Racun dalam Miras Oplosan Merusak Organ Hati
Selanjutnya, setelah kejadian Usman menyampaikan, pihaknya juga telah melakukan operasi gabungan dan terkumpul 1.000 jeriken tuak dan ribuan botol miras berbagai merk.
"Saya harap kejadian ini menjadi terakhir dan menjadi daya dorong untuk memberantas miras," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LDS)
