Suasana berbeda tampak pada apel pagi hari ini. Pegawai pria mengenakan baju koko lengkap dengan seragam dan peci. Beragam motif dan warna tampak di halaman Gedung Sate.
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurut Uu, mengenakan sarung di peringatan HSN bernilai sama dengan hari besar lainnya di Indonesia. Misal, perempuan Indonesia mengenakan kebaya di peringatan Hari Kartini.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Sebenarnya ini biasa saja, kan di kita itu banyak hari-hari yang berskala nasional, ada hari Kartini biasa ibu-ibu suka memakai kebaya nasional. Sekarang hari santri, karena santri punya pakaian khas tersendiri, ya saya mengimbau kepada seluruh ASN d Kabar untuk menggunakan pakaian santri," ujar Uu usai menjadi pembina apel pagi.
Uu menuturkan, imbauan tersebut pun diikuti oleh para pemimpin daerah di Jaba guna serentak menggunakan sarung. Uu pun bersuka cita lantaran HSN menjadi cara pemerintah mengakui keberadaan santri.
"Harapan kami bukan hanya berpakaian, penghargaan yang diberikan kepada para santri oleh ASN itu yang penting. Bapak Presiden sudah mengeluarkan keputusan tentang hari santri, saya sebagai komunitas santri mengucapkan terima kasih atas keputusan tersebut," urainya.
Penggunaan sarung di kalangan ASN diakui Uu sebagai bentuk kesetaraan para santri yang kerap dinilai kampung. Sebab, lanjut Uu, sebagian besar santri berada di pedesaan, namun kini telah menjadi kebanggaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)