Kapolres Majalengka, AKBP Noviana Tursanurohmad mencatat ada 16 unit rumah mengalami kerusakan pada bagian dinding dan lantai bangunan akibat fenomena alam tanah bergerak tersebut.
"Akibat peristiwa itu, mengalami kerusakan rumah penduduk dengan panjang 100 meter dan kedalaman empat meter," kata Noviana, Jumat, 23 Februari 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Noviana memastikan tak ada korban jiwa akibat bencana tersebut. Namun, warga tetap merasa khawatir retakan tanah terus melebar dan menyebabkan rumah ambruk dan menimbulkan korban jiwa.
"Kini kondisinya sangat membahayakan dan sebagian rumah saat ini sudah dikosongkan oleh penghuninya," ujar Noviana.
Selain itu, longsor juga terjadi di wilayan Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka, tepatnya di Blok Katanggur Landeuh, Desa Bagjasari. Satu bangunan rumah rusak akibat insiden itu.
"Jebolnya rumah tersebut, lantaran dibangun dipinggir tebing setinggi 2 meter. Alhamdulillah tak ada korban jiwa. Namun, akibat peristiwa tersebut, korban mengalami kerugian material sekitar Rp15 jutaan, "jelasnya.
Di hari yang sama, Polres Majalengka juga menerima laporan terjadi pergeseran tanah di wilayah Desa Sidamukti, Kecamatan Majalengka Kota, Kabupaten Majalengka. Peristiwa itu mengakibatkan jalan antar blok di desa setempat amblas. Jalur yang menghubungkan antara Desa Sidamukti ke Blok Ciandeu Desa Sidamukti maupun sebaliknya terganggu.
"Jalan antar blok yang amblas sedalam 90 centimeter dan lebar 1.5 meter serta panjang 8 meter itu. Saat ini baik kendaraan roda dua maupun roda empat masih bisa dilalui,"imbuhnya.
Namun, kata Noviana, dikhawatirkan jika curah hujan kembali tinggi dapat mengakibatkan lokasi amblas akan meluas. "Oleh karenanya, kami minta kepada warga untuk tetap waspada dan hati hati, pada cuaca saat ini," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(AGA)