Kapolda Jabar Irjen Pol Mochgiyarto menyaksikan penandatanganan tersebut. Ia pun berharap kesepakatan itu kian mempererat kerukunan antarumat beragama di Jabar.
"Kita semuanya berharap agar insiden kerusuhan di Tolikara tak berimbas negatif ke Jawa Barat, dan sekarang di sana sudah aman, tapi tentunya pengusutan tetap berjalan," terangnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Berikut poin yang tertulis dalam kesepakatan tersebut:
1. Mengimbau kepada semua pihak yang terkait dengan konflik tersebut untuk bisa manahan diri serta tetap menjaga kerukunan dan persaudaraan.
2. Mengimbau kepada masyarakat Kota Bandung khususnya, masyarakat Jawa Barat dan rakyat Indonesia pada umumnya untuk tetap menjaga suasana kerukunan, serta tidak mudah terprovokasi dan meresahkan masyarakat.
3. Mengimbau kepada semua pihak untuk tidak memberikan pernyataan yang dapat memprovokasi dan meresahkan masyarakat.
4. Mengimbau kepada masyarakat untuk tidak main hakim sendiri terhadap segala bentuk pelanggaran hukum dan menyerahkan proses penegakan hukumnya kepada aparat yang berwenang.
5. Menjalin tali silaturahmi antarumat beragama secara harmonis.
6. Mendukung langkah-langkah proses penegakan hukum oleh TNI/Polri dan aparat penegak hukum lainnya sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.
Kesepakatan dilakukan setelah kerusuhan terjadi di Tolikara, Papua, saat umat Islam tengah merayakan Idul Fitri 17 Juli 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
