Ketua KPID Jabar Dedeh Fardiah mengaku mencatat 364 tayangan di televisi bermasalah. KPID juga mendapat 328 laporan dari warga mengenai tayangan bermasalah.
Menurut Dedeh, tayangan itu rata-rata berbau kekerasan. Masih ada televisi swasta yang menyiarkannya secara berulang. Dedeh mengatakan itu akan berdampak negatif pada anak-anak. Apalagi, katanya, tayangan bermasalah itu berada di waktu anak-anak masih menonton televisi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Bagi yang menonton tentu sangat mengerikan apalagi bagi pihak keluarga korban, untuk itu kemasan pemberitaan sebaiknya lebih diperhatikan," kata Dedeh di sela-sela kegiatan Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) Peduli di SDN Sukapura, Cibiru, Kota Bandung, Selasa (12/4/2016).
Dedeh pun menilai progran infotainment dan sinetron kurang mendidik. Ia mengaku sering kali mendapat laporan aksi kekerasan yang muncul dalam dua program itu. Selain itu, kesenjangan sosial muncul dari cerita tayangan dan mengganggu psikologi masyarakat.
"Sorotan infotainment yang memberitakan kehidupan mewah para artis juga sebaiknya dihindari, kan memberikan efek jelek," bebernya.
KPID Jabar, kata Dedeh, mencoba meminimalisir tayangan tak layak tonton dengan melakukan pendekatan kultural terhadap masyarakat untuk memilih program siaran. Ia berharap, masyarakat semakin cerdas untuk memilih program siaran televisi terutama orang tua guna mendidik anaknya di rumah.
"Selain menjadi perhatian pihak media atau televisi, warga juga tentunya sudah harus cerdas memilah dan memilih tayangan. Sehingga dengan kesadaran yang tinggi, mereka tak serta melahap mentah-mentah tayangan televisi, khususnya untuk orang tua," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)