Menurut Humas PT KAI Daop II Bandung Joni Martinus, pasca kejadian bom panci tersebut tidak berdampak pada aktivitas di Stasiun Bandung. Bahkan jumlah penumpang di awal pekan tersebut tidak ada penurunan.
"Alhamdulillah, terkait insiden bom panci kemarin tidak ada efek yang signifikan. Terutama terhadap okupansi penumpang yang masih normal, artinya tidak ada penurunan," ujar Joni saat ditemui di Kantor PT KAI Daop II Bandung, Jalan Stasiun Selatan, Kota Bandung, Rabu (1/3/2017).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Joni mengatakan, pengamanan di Stasiun Bandung pun tidak mengalami perubahan pasca terjadinya bom panci. Ia menegaskan, selama ini di stasiun telah melakukan pengamanan maksimal termasuk menggunakan detector di pintu masuk stasiun.
"Pengamanan kita berlapis. Untuk di stasiun kita punya security dari pihak ketiga, kita juga punya Polsuska (Polisi khusus kereta api) internal PT KA. Selain itu kita juga bekerja sama dengan polisi dan TNI," urainya.
Bahkan pengamanan pun dilakukan di dalam kereta api dengan menempatkan dua petugas pengawal kereta api (walka) yang dilengkapi dengan persenjataan.
"Itu untuk mengantisipasi adanya tindak kriminal di dalam kereta api serta pembajakan. Dua orang kita tempatkan, bahkan setelah tiba di stasiun tujuan petugas itu tetap berjaga-jaga," tuturnya.
Ia pun menegaskan, hingga kini setelah insiden bom panci situasi Stasiun Bandung masih aman dan kondusif. Pengamanan intensif pun tetap dilakukan seperti biasanya dengan menempatkan beberapa petugas yang telah ditetapkan sesuai prosedir.
"Artinya, secara umum setelah bom panci kemarin kita masih dalam suasana kondusif. Kita tidak ada pengamanan tambahan," tegasnya.
Sementara itu, rata-rata penumpang di Daop II Bandung pada hari biasa lebih dari 30 ribu orang dan saat akhir pekan lebih dari 47 ribu orang. Namun khusus untuk di Stasiun Bandung, penumpang pada haria biasa rata-rata 9 ribu orang dan pada weekend mencapai 12 ribu orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
